 |
| Source : Pixabay.com |
Orang yang berprestasi tentu sangat di idolakan oleh banyak orang dan dijadikan sebagai panutan.
Prestasi sebenarnya tidak hanya didapat ketika kita memenangkan sebuah perlombaan, tetapi dari usaha yang kita kerjakan.
Contoh :
1. Mendapat nilai tuntas
2. Berjuang demi teman untuk lulus UN
3. Membantu mengajari teman sampai dapat nilai maksimal
Tapi sayangnya, terkadang kita beranggapan bahwa orang berprestasi adalah orang yang memenangkan perlombaan besar atau orang yang paling pintar bidang akademik.
Kita pasti kagum melihat orang yang berprestasi, bahkan saking kagumnya kita lupa akan orang yang biasa saja ( orang yang tak punya prestasi lomba)
Orang yang biasa saja pasti punya potensi, hanya saja terkadang kita tidak memberi kesempatan karena kita tidak mengapresiasi.
Rasa kurang apresiasi terhadap prestasi kecil inilah yang membuat seseorang yang punya potensi untuk berprestasi hilang.
Simpel saja contohnya : Ada seorang yang berjuang untuk banyak orang sampai berkorban, tapi tak ada yang menghargai, tentu rasanya kecewa.
Apresiasi di Sekolah
 |
| Source : Pixabay.com |
Kenapa ??
Saya adalah orang yang tidak bisa menggambar dengan baik. Intinya gambar yang saya buat kurang bagus/ bahkan jelek. Tetapi guru saya selalu memberikan nilai diatas 85 sebagai bentuk apresiasi dari usaha yang saya buat.
Disinilah inspirasi saya untuk menulis artikel ini, guru seni tidak memandang seberapa hebat prestasi seni/ karya seni yang kalian buat, tapi seberapa usaha kalian untuk berkarya.
"Seni adalah tempat dimana kita dapat mendapatkan apresiasi tinggi."
Dari seni kita dapat belajar untuk mengapresiasi usaha seseorang walaupun hasilnya kurang bagus.
Apresiasi dalam kehidupan cinta
 |
| Source: Pixabay.com |
Mungkin kalian lebih suka orang yang berprestasi karena orang berprestasi sering dianggap keren.
Mungkin kalian lebih suka orang yang cantik,seksi,ganteng, mungkin kaya.
Itu tidaklah SALAH.
Berdasarkan pengalaman saya hal itu tidak salah jika hanya sekedar cinta semu alias "Ngefans"
Kalian semua pasti juga punya idola bukan. Mengidolakan seseorang yang bertipe seperti diatas sangat boleh karena biasanya digunakan sebagai penyemangat untuk berprestasi.
SALAHnya adalah ketika kita :
1. Mencintai seseorang hanya karena prestasi,cantik,ganteng,kaya,seksi,dll.
2. Tidak mengapresiasi seseorang yang berjuang/mencintai kamu dengan sungguh dan lebih memilih orang cantik,kaya,ganteng,dll yang belum tentu mencintai kamu, bahkan tidak mengenalmu.
Cinta butuh pengorbanan, maka mungkin cinta bisa dilihat dari pengorbanan seseorang.
Bukan hanya pengorbanan kepada diri kita saja, tapi juga pengorbanan seseorang untuk berguna bagi orang lain.
Jadi Pelajaran Yang Dapat Kita Ambil
1. Apresiasi usaha kecil seseorang supaya ia dapat berprestasi.
2. Jangan dibutakan orang yang berprestasi, karena mereka belum tentu membuatmu menjadi berprestasi, tapi jadikanlah mereka sebagai motivasi.
3. Sadarlah bahwa banyak usaha seseorang untuk membuatmu berprestasi tapi tidak kamu apresiasi.
4. Terkadang cinta yang kita cari sebenarnya ada di dekat kita, tetapi karena kita buta oleh prestasi dan beberapa hal, maka kita tidak menyadarinya.
Supaya banyak orang yang berprestasi share artikel ini yaa :)
Tulisan ini terinspirasi dari Bapak Kristanto Matias. Beliau selalu mengajarkan tentang apresiasi di setiap pelajaran seni yang diajarkan.
Mohon Maaf jika ada yang salah, jika ada, silahkan tulis di kolom komentar
Punya Pendapat berbeda ?? Silahkan tulis di kolom komentar juga
